Prof Mik sempat pesimistis urusan ini bisa selesai dengan baik. Hari itu Prof Bus menyatakan keberatan dipecat. Ia minta klarifikasi.
Isi surat yang diserahkan sebenarnya baik-baik saja: minta klarifikasi. Tapi banyaknya pengacara yang mendampingi menimbulkan perkiraan pemecatan ini akan berlanjut ke pengadilan. “Kalau sampai itu terjadi nama Unair akan hancur,” ujar Prof Mik.
Banyak yang bersyukur masalah pemecatan ini berakhir sangat baik. Bahkan pelukan itu beberapa kali. Sejak masih di dalam masjid ternyata sudah bersalaman dan berpelukan. Yakni setelah salat asar. Sempat ada yang bertepuk tangan saat melihat adegan itu di dalam masjid.
Unair ternyata punya dua Ksatria Airlangga yang bijaksana. (Dahlan Iskan)