IKNPOS.ID – Untuk mewujudkan ketahanan pangan dan menambah penghasilan warga, Komando Distrik Militer 0913/Kabupaten Penajam Paser Utara (Kodim 0913/ PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), bersinergi dengan kelompok-kelompok tani (poktan) menggarap lahan tidur.
“Lahan seluas empat hektar itu sudah digarap oleh bintara pembina desa (babinsa) bersama poktan dengan model penanaman per demplot,” ujar Komandan Kodim 0913/PPU Letkol Inf Arfan Affandi di Penajam, Senin 15 Juli 2024.
Saat ini sejumlah demplot di lahan yang berlokasi di Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam tersebut telah terdapat penyemaian bibit cabai keriting. Setelah penyemaian itu, babinsa dan poktan akan melanjutkan penanaman padi di lahan lain yang telah disiapkan.
Sementara pada lahan penyemaian cabai, babinsa dan poktan akan melanjutkan penyemaian berbagai komoditas lain seperti tomat, cabai jenis lain, dan berbagai jenis hortikultura lain dalam beberapa hari ke depan.
Arfan mengatakan penanaman tanaman hortikultura itu juga mengantisipasi kebutuhan komoditas pangan dari ribuan penduduk baru pindahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN). “Tiap desa di Kabupaten PPU diharapkan mampu mencukupi kebutuhan pangan agar tidak perlu didatangkan dari daerah lain,” ujarnya.
Sejumlah anggota Kodim 0913/PPU bersama para babinsa, anggota Persatuan Istri Tentara (Persit) setempat, dan masyarakat telah melakukan penyemaian bibit guna pemanfaatan lahan tidur pada Minggu (14/7).
“Tentu kami mengapresiasi langkah Babinsa Giripurwa yang mampu mengajak kelompok tani memanfaatkan lahan kosong untuk dikelola dan menghasilkan. Itu salah satu bukti nyata TNI kepada masyarakat. Semoga kami bisa menularkan ke desa-desa lain di PPU,” katanya.
Sementara Babinsa Kelurahan Petung Koramil 01/Penajam Kodim 0913/PPU Kopka Gampang Prayitno mengatakan, cabai keriting merupakan tanaman yang tahan dari serangan hama dan penyakit dan menjadi andalan petani karena dapat tumbuh optimal serta memberikan hasil panen memuaskan.
Gampang Prayitno, yang juga Ketua Kelompok Tani Harapan Baru di Desa Giripurwa, sudah puluhan tahun melakukan budidaya aneka jenis hortikultura. Dia memahami berbagai keunggulan dan kelemahan tiap komoditas yang dikembangkan.
“Lahan empat hektare untuk demplot aneka komoditas itu bukan hanya untuk menyejahterakan kelompok tani, kami juga programkan untuk pembelajaran bagi masyarakat dalam pengelolaan lahan, persemaian, penanaman, hingga penanganan panen,” kata Gampang.